Oleh : Mz. Sami’an
tentu aku membuncah
meledakkan isi kepala
membaca muslihat
dari majlis rapat
celoteh bocah menemuiku
di teras sekolah
tanpa tanya dan sapa
tentang pipi yang basah
seikat isyarat
peredam amarah
celoteh bocah semakin membacah
membabas padmasana pria berdasi
terlalu nista untuk didewata
celoteh bocah membuatku haru
memberi pelajaran guru-guru
tentang wajah busuk penipu
celoteh bocah berhenti
tak terdengar suara hati