berteduh di balik abjadmu,
merangsang sendi-sendi kenyangku
hanya khayal dalam lamunan malam
semakin lama semakin tenggelam
kutulis surat ini untukmu
lantaran masih kusembah ampuhmu
di pelataran samudera dan ujung tanah
pada terpaan pesan lewat angin yang tak ramah
kualamatkan surat ini kepada semesta
karena malam begitu gelap menabiri ribuan mata
siang amat padat hingga petuahmu terlewat
dan sore terlalu santai hingga indahmu terbantai
di tubuhnya kububuhkan tinta merah
untuk membendung luapan marah
sehingga pesonamu tetap memancar
agar kebencian semesta memudar
kututup dengan salam susastra
atas nama semua pujangga
Jepara, 17 November 2011
Minggu, 04 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar